Rabu, 04 November 2009

sesuatu yang pertama

ia berdiri di belakang melihat padaku seakan menjadikan matanya tumpuan pada pandanganku.

ia tidak tersenyum, namun ia melihat padaku sepanjang birama empat per empat.
matahari, pandanganmu sungguh mengalihkan aku.
sulit untuk membuat kepala ku melupakannya.
saat ku lintasi dirimu, tak kusangka kau akan menyapaku.
kau panggil nama belakangku.
semua bilang itu biasa, namun tidak bagiku.
hari itu, sangat menyenangkan.

0 komentar: