Rabu, 04 November 2009

ketiga setelah kedua

aku mulai dengan catatan kecil tentang matahari.

kau datang dan aku duduk, kau bertanya tentang sesuatu.
kau ajak aku bicara.
kau tidak tahu aku mengagumimu.
kau makan percampuran sari beras, mi dan bihun.
lalu, tanpa sengaja kusodorkan kertas kuning padamu.
matahari, H untuk diriku.
kali ini kau duduk di serongku,
kau lihat pada mataku.
mata.hari, detik saat aku menulis ini, kuputuskan sebagai detik pertama yang aku akui sebagai pengagum rahasia mu.
matahari, sebelum aku jatuh lebih dalam, kuputuskan untuk mengokohkan hatiku, bahwa, matamu dan pandanganmu padaku, bukan hanya karena kau selalu membalas pandangan semua perempuan, tetapi karena aku.

0 komentar: